Senin, 23 Januari 2012

pembentukan portofolio yang optimal pada aneka industri di bursa efek jakarta

Zaman yang semakin maju membawa perubahan dalam segala bidang kehidupan, seperti halnya dalam bidang ekonomi khususnya investasi. Pasar modal menunjukan peranan yang sangat penting dalam memobilisasi dana untuk menunjang pembangunan suatu Negara. Akses dana dari pasar modal telah banyak mengundang perusahaan nasional maupun patungan untuk menyerap dana dari masyarakat, meningkatkan produktifitas kerja melalui ekspansi usaha, memperbaiki struktur modal perusahaan sehingga meningkatkan daya saing perusahaan.
Pasar modal pada hakekatnya adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran claim yang panjang, meningkatkan penambahan financial asset dan hutang, pada saat yang sama
investor untuk selalu menambah dan menyesuaikan portofolio investasinya melalui pasar sekunder, selain itu pasar modal menjembatani hubungan antara pemilik dana dari masyarakat dengan penerimaan dana (emiten), instrument pasar modal terbagi atas dua kelompok yaitu instrument kepemilikan sendiri seperti saham dan instrument hutang seperti obligasi
Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah deviden dimasa yang akan datang sebagai imbalan atas waktu dan resiko yang terkait dengan investasi tersebut. Secara khusus lagi, ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan datang, untuk mengurangi tekanan inflasi, dan dorongan untuk menghemat pajak.
Pada dasarnya dalam berinvestasi tentunya tidak liput dari resiko. Investor tidak dapat menghilangkan resiko namun resiko hanya dapat dikurangi yaitu dengan menambah sejumlah saham dalam portofolionya. Membentuk portofolio bisa diperoleh suatu kombinasi yang mendominir saham tertentu (husna suad, 1998:69). Artinya, bisa diperoleh suatu investasi yang memberikan tingkat keuntungan yang sama lebih tinggi.
Sebagai investor tentunya dihadapkan oleh sekian banyak asset didalam pasar modal. Oleh karena itu investor perlu portofolio terhadap sekian banyak asset tersebut, untuk memaksimalkan return yang diharapkan pada tingkat resiko tertentu yang bersedia ditanggung investor. Dengan kata lain, aset-aset manakah yang harus dimasukkan kedalam portofolio sehingga membentuk portofolio yang optimal. 
Portofolio yang optimal berisi dengan aktiva-aktiva yang mempunyai nilai rasio excess return to beta (ERB) yang tinggi. Aktiva-aktiva dengan rasio excess return to beta (ERB) yang rendah tidak akan dimusnahkan kedalam portofolio yang optimal. Dengan demikian perlu adanya “cut off” (titik pembatas) yang menentukan pembatas rasio excess return to beta (ERB) berapa yang dikatakan tinggi (jogiyanto H.M, 200:180).
klik for download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar