Rabu, 07 Maret 2012

penerapan capital assets pricing model (capm) dalam analisis hubungan risiko dan tingkat keuntungan pada industri pulp and paper di bursa efek jakarta


Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities maupun perusahaan swasta. Pasar modal dalam fungsi ekonominya menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai dana (lender) ke pihak yang memerlukan dana (borrower).
download: landasan teori
download : metode penelitian
download analisis data dibawah

Dari segi lender mengharapkan akan memperoleh imbalan dari menyewa akan dana tersebut, dengan menginvestasikan kelebihan dana yang mereka miliki. Sedang sisi borrower tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan mereka melakukan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari hasil operasi perusahaan. Dan proses ini diharapkan akan terjadi peningkatan produksi sehingga akhirnya secara keseluruhan akan terjadi peningkatan kemakmuran.
Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan sekuritas yang berupa surat tanda hutang (obligasi) ataupun surat tanda kepemilikan. Dengan demikian para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka. Seandainya tidak ada pasar modal mereka para lenders mungkin hanya bisa menginvestasikan dana mereka dalam sistem perbankan (selain investasi pada real assets). Dengan adanya pasar modal, para pemodal memungkinkan untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio (gabungan dari berbagai investasi) sesuai dengan risiko yang mereka tanggung dan tingkat keuntungan yang mereka harapkan. Dalam keadaan yang efisien, terjadi hubungan positif antara risiko dan keuntungan.
Pembentukan keseimbangan umum memungkinkan para pemodal untuk menentukan pengukur risiko yang relevan dan hubungan antara risiko untuk setiap asset apabila di pasar modal berada dalam keadaan keseimbangan. Salah satu model yang dikembangkan untuk menjelaskan hal tersebut adalah Capital Assets Pricing Model (CAPM).
Capital Assets Pricing Model (CAPM) adalah merupakan model untuk menentukan harga suatu asset. Model ini mendasarkan diri pada kondisi equilibrium. Dalam keadaan equilibrium tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal untuk suatu saham akan dipengaruhi oleh resiko saham tersebut. Di sini untuk investasi-investasi yang tidak efisien maka penggunaan deviasi standar tingkat keuntungan sebagai pengukur resiko tidaklah bisa digunakan. Pengukur risiko digunakan beta (b) (Suad Husnan, 998: 169).
Pada dasarnya investasi yang efisien adalah investasi yang memberikan risiko tertentu dengan tingkat keuntungan yang terbesar atau tingkat keuntungan tertentu dengan risiko terkecil. Dengan kata lain kalau ada dua usulan investasi yang memberikan tingkat keuntungan yang sama tetapi mempunyai risiko yang berbeda maka investor secara rasional akan memilih investasi yang mempunyai risiko yang lebih kecil. 
download :analisis data

Tidak ada komentar:

Posting Komentar