Pasar modal adalah pasar untuk
berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang
diterbitkan oleh pemerintah, public
authorities maupun perusahaan swasta. Pasar modal dalam fungsi ekonominya
menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai dana (lender) ke pihak yang memerlukan dana (borrower).
download: landasan teori
download : metode penelitian
download analisis data dibawah
Dari segi lender mengharapkan akan memperoleh imbalan dari menyewa akan dana
tersebut, dengan menginvestasikan kelebihan dana yang mereka miliki. Sedang
sisi borrower tersedianya dana dari
pihak luar memungkinkan mereka melakukan investasi tanpa harus menunggu
tersedianya dana dari hasil operasi perusahaan. Dan proses ini diharapkan akan
terjadi peningkatan produksi sehingga akhirnya secara keseluruhan akan terjadi
peningkatan kemakmuran.
Pasar modal memungkinkan perusahaan
menerbitkan sekuritas yang berupa surat tanda hutang (obligasi) ataupun surat
tanda kepemilikan. Dengan demikian para pemodal mempunyai berbagai pilihan
investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka. Seandainya tidak ada
pasar modal mereka para lenders
mungkin hanya bisa menginvestasikan dana mereka dalam sistem perbankan (selain
investasi pada real assets). Dengan
adanya pasar modal, para pemodal memungkinkan untuk melakukan diversifikasi
investasi, membentuk portofolio (gabungan dari berbagai investasi) sesuai
dengan risiko yang mereka tanggung dan tingkat keuntungan yang mereka harapkan.
Dalam keadaan yang efisien, terjadi hubungan positif antara risiko dan
keuntungan.
Pembentukan keseimbangan umum
memungkinkan para pemodal untuk menentukan pengukur risiko yang relevan dan
hubungan antara risiko untuk setiap asset apabila di pasar modal berada dalam
keadaan keseimbangan. Salah satu model yang dikembangkan untuk menjelaskan hal
tersebut adalah Capital Assets Pricing
Model (CAPM).
Capital Assets Pricing Model (CAPM)
adalah merupakan model untuk menentukan harga suatu asset. Model ini mendasarkan
diri pada kondisi equilibrium. Dalam
keadaan equilibrium tingkat
keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal untuk suatu saham akan dipengaruhi
oleh resiko saham tersebut. Di sini untuk investasi-investasi yang tidak
efisien maka penggunaan deviasi standar tingkat keuntungan sebagai pengukur
resiko tidaklah bisa digunakan. Pengukur risiko digunakan beta (b) (Suad Husnan, 998: 169).
Pada dasarnya investasi yang efisien adalah
investasi yang memberikan risiko tertentu dengan tingkat keuntungan yang
terbesar atau tingkat keuntungan tertentu dengan risiko terkecil. Dengan kata
lain kalau ada dua usulan investasi yang memberikan tingkat keuntungan yang
sama tetapi mempunyai risiko yang berbeda maka investor secara rasional akan
memilih investasi yang mempunyai risiko yang lebih kecil.
download :analisis data
Tidak ada komentar:
Posting Komentar