Sabtu, 03 Maret 2012

pembentukan portofolio yang optimal pada perusahaan real estate di bursa efek jakarta periode tahun 2000 – 2003


Globalisasi dunia keuangan mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat sejak memasuki kurun waktu 80-an yang berpengaruh terhadap perekonomian nasional, khususnya dunia usaha dan keuangan. Dampak globalisasi sektor ekonomi dan keuangan perlu mendapat perhatian serius, sejauh mana kesiapan dan antisipasi masyarakat terutama pemakai jasa keuangan dalam menghadapi tantangan global di masa depan, mengingat sistem ekonomi satu dengan yang lain akan saling berinteraksi sehingga akan menimbulkan permasalahan yang kompleks.
Dewasa ini Indonesia merupakan Negara yang sedang membangun di segala bidang, baik melalui pembangunan jangka pendek maupun jangka panjang. Titik berat
pembangunan jangka panjang diantaranya pembangunan di bidang ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Tercapainya tujuan tersebut tergantung sarana dan prasarananya, baik melalui Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ) maupun Penanaman Modal Asing ( PMA ). Sedangkan permodalan yang di butuhkan bagi pembangunan, salah satunya berasal dari dana masyarakat.
Pengerahan dana masyarakat ini diantaranya berasal dari penyertaan berupa saham perusahaan-perusahaan yang sudah go-publik di pasar Modal. Pasar Modal merupakan suatu pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas


jangka panjang yang biasa, diperjual belikan baik yang di terbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Pasar Modal dalam fungsi ekonominya menyediakan fasilitas memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (lenders) ke pihak yang membutuhklan dana (borrower).
Dari sisi lenders mengharapkan akan memperoleh imbalan dari menyewakan dana tersebut, dengan menginvestasikan kelebihan dana yang mereka miliki. Sedangkan sisi borrower, tersedianya dana dari pihak luar hasil operasi perusahaan.
Pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preperensi risiko mereka. Seandainya tidak ada pasar modal, maka para lenders, mungkin hanya bisa menginvestasikan dana mereka dalam sistem perbankan.
Dengan adanya perkembangan Pasar Modal membuka kesadaran pada dua sisi kekuatan pasar yang memainkan peranan pokok dalam pasar modal. Pada sisi permintaan dana, dunia usaha semakin sadar atas eksistensi Pasar Modal sebagai sumber dana dan wahana dalam mencapai struktur modal yang sehat. Pada sisi penawaran dana, masyarakat investor, baik individu maupun lembaga makin sadar akan kehadiran Pasar Modal yang berfungsi sebagai sarana investasi yang memberikan return cukup tinggi dan merupakan alat pengambilan keputusan investasi yang sehat.
Dengan adanya pasar modal, para pemodal memungkinkan untuk melakukan diversifikasi  investasi, membentuk portofolio (yaitu gabungan dari berbagai investasi) sesuai dengan risiko, yang mereka bersedia tanggung dan tingkat  keuntungan yang diharapkan. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan di pilih, dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut. Memilih banyak sekuritas (diversifikasi) dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang di tanggung.
Untuk melakukan investasi, seorang investor perlu melakukan suatu proses keputusan yang berkesinambungan, terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus menerus sampai tercapainya suatu keputusan investasi yang terbaik. Tahap-tahap tersebut meliputi: (Tandelilin, 2001: 13)
1.      Penentuan tujuan investasi
2.      Penentuan kebijakan investasi
3.      Pemilihan strategi portofolio
4.      Pemilihan asset
5.      Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio
Menurut (Husnan, 2001: 161) diversifikasi akan mengurangi risiko. Semakin kita menambah jumlah jenis saham dalam suatu portofolio, semakin kecil fluktuasi tingkat keuntungan, yang diukur dari deviasi standar portofolio tersebut. Meskipun demikian deviasi standar ini tidak bisa mencapai nol. Dengan kata lain, meskipun kita menambah jumlah jenis saham yang membentuk portofolio, kita selalu dihadapkan pada suatu risiko tertentu. Risiko yang selalu ada dan tidak bisa dihilangkan dengan diversifikasi ini disebut dengan risiko sistematis. Sedangkan risiko yang tidak bisa dihilangkan dengan diversifikasi disebut sebagai risiko tidak sistematis.
download for

Tidak ada komentar:

Posting Komentar