Secara perlahan namun pasti, kegiatan
pasar modal telah tumbuh dan berkembang menjadi bagian penting dari tumbuh dan
berkembangnya perekonomian Indonesia. Perkembangan yang semakin pesat dari
pasar modal ditandai dengan meningkatnya jumlah perusahaan. Tahun 1982 baru 23
perusahaan, tetapi setelah itu terhenti pada angka 24 perusahaan sampai dengan
tahun 1988. Baru tahun-tahun berikutnya terjadi peningkatan yang cukup pesat,
mencapai jumlah 333 perusahaan pada tahun 2003. Pasar modal diharapkan mampu
menjadi alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan Indonesia disamping
perbankan dan perseorangan serta alternatif dalam melakukan investasi.
download : landasan teori
download : metode penelitian
download pembahasan di bawah
Era globalisasi yang penuh dengan
persaingan mendorong perusahaan telekomunikasi untuk meningkatkan
inovasi-inovasi baru bagi para penggunanya agar tetap dapat merebut pasar. Hal
ini dialami oleh beberapa perusahaan telekomunikasi yang dalam perjalanannya
membutuhkan peran berbagai pihak untuk dapat menjaga eksistensi perusahaan dan
memberikan pelayanan yang maksimal. Dalam perkembangannya perusahaan-perusahaan
ini sangat mendominasi pola kehidupan masyarakat, bahkan hampir semua elemen
masyarakat memanfaatkan atau menggunakan layanan-layanan yang ditawarkan
perusahaan telekomunikasi.
Banyaknya perusahaan telekomunikasi
yang berdiri mengakibatkan kecenderungan bagi para investor untuk memilah dan memilih perusahaan mana yang benar-benar
mampu memberikan keuntungan dan kontribusi yang maksimal bagi modal yang
ditanamkan. Perusahaan yang mampu memberikan keuntungan besar akan menarik
minat para investor untuk terus
berinvestasi di perusahaan tersebut. Sebaliknya jika perusahaan tidak mampu
membawa kemajuan bagi lender, maka
banyak investor yang akan menarik dan
menjual sahamnya ke perusahaan lain.
Pasar modal merupakan sarana yang
tepat bagi suatu perusahaan untuk mendapatkan dana dalam jumlah besar. Dana
yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan bisa berasal dari pemilik perusahaan atau
dari hutang.
Pasar modal juga berfungsi sebagai
lembaga perantara (intermediaries).
Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian
karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak
yang mempunyai kelebihan dana. Disamping itu, pasar modal dapat mendorong
terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya pasar modal maka
pihak yang kelebihan dana (investor)
dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal.
Investasi yang memberikan return relatif besar adalah sektor-sektor yang paling
produktif yang ada di pasar. Dengan demikian, dana yang berasal dari investor
dapat digunakan secara produktif oleh perusahaan-perusahaan tersebut.
Nilai sebuah saham sesungguhnya
ditentukan oleh kondisi fundamental suatu perusahaan. Seorang investor membuat
keputusan menanamkan uangnya dengan membeli saham setelah mempertimbangkan laba
emiten, pertumbuhan penjualan dan aktiva selama kurun waktu tertentu. Disamping
itu prospek perubahan di masa mendatang sangat dipertimbangkan.
Indikator-indikator yang dipertimbangkan antara lain DPS, ROE, dan ROI.
Deviden Per Share (DPS) yaitu
perbandingan antara jumlah keuntungan yang akan dibagikan perusahaan dengan
jumlah saham yang beredar (Sartono,2001:389). Oleh karena itu, informasi
mengenai DPS ini sangat diperlukan
untuk mengetahui berapa besar keuntungan setiap lembar saham yang akan diterima
oleh para pemagang saham. Apabila DPS yang diterima naik tentu saja hal ini
akan sangat mempengaruhi harga saham di pasar modal. Naiknya DPS kemungkinan
besar akan menarik investor untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dengan
banyaknya saham yang dibeli maka harga saham suatu perusahaan akan naik di
pasar modal.
Return On Equity (ROE) yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
dengan modal sendiri yang dimiliki. Menurut Martono dan Harjito (2002:6) return
on equity atau sering disebut rentabilitas modal sendiri dimaksudkan untuk
mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri.
Sedangkan untuk mengukur efektifitas
perusahaan dalam memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk menciptakan laba perusahaan maka digunakan rasio Return On Investment (ROI). ROI adalah
perbandingan antara EAT (Earning After Tax) dengan total aktiva yang
digunakan untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan
aktiva untuk mengukur keuntungan bersih (Alwi, 1994:112). Semakin tinggi rasio
ROI maka diharapkan akan semakin meningkatkan harga saham tersebut (Husnan dan
Pudjiastuti, 1996:75).
Return On Investment (ROI) penting untuk
diteliti karena berpengaruh terhadap naik turunnya harga saham sehingga
investor akan melihat jika asset yang ada mendapatkan EAT yang besar, maka
perusahaan dalam kondisi yang baik. Dengan kondisi yang baik maka para investor
akan tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut.
download : pembahasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar